Mengapa saya memilih cerita sebagai bagian dari pembelajaran di kelas? Cerita merupakan salah satu bentuk karya sastra. Buku untuk anak biasanya mencerminkan masalah-masalah masa kini. Karena kehidupannya terfokus pada masa kini, masih sukar bagi anak untuk membayangkan masa lalu dan masa depan. Cerita untuk anak adalah cerita yang menempatkan mata anak-anak sebagai pengamat utama dan masa anak-anak sebagai fokus utamanya. (Tarigan, 1995: 5).
Tatkala berhadapan dengan pengetahuan sosial, anak cenderung disuguhi dengan berbagai rangkaian peristiwa sejarah yang lebih berfokus pada aspek kognisi semata. Tidak hanya anak, guru sering mengalami kesulitasn dalam meningkatkan motivasi anak untuk belajar pengetahuan sosial. Tak jarang pula, anak direcoki seperti botol kosong yang mesti siap sedia menampung materi seperti mengingat tanggal, tokoh, dan peristiwa yang terjadi pada masa lampau.
Melalui cerita bergambar, anak belajar mengaitkan ide dan gagasan sebagai bekal untuk melatih kepercayaan diri. Jika anak berhasil mengaitkan ide atau gagasan, lahirlah karya-karya yang original sehingga kepercayaan diri anak akan muncul dan secara tidak langsung anak termotivasi untuk mengekspresikannya di depan orang lain. Cerita bergambar dapat mengasah imajinasi dan fantasi anak. Fantasi tersebut dapat diasah melalui alur cerita dan gambar yang ditampilkan. Tidak hanya meningkatkan kemampuan kognisi, cerita bergambar mampu menjadi sarana bagi anak untuk bereksplorasi dan berkreasi. :)